Pertemuan di Perpustakaan
Perpustakaan memang merupakan tempat yang asyik untuk membaca buku dan ngerumpi yang positif ya tentu saja tentang pelajaranlah. Hal ini memang sangat memprihatinkan, karena niat membaca remaja sekarang sering tergantikan dengan serunya bermain game online. Padahal membaca itu sangat penting. Dengan membaca, Kita akan lebih banyak tau. Meskipun begitu ada sebagian siswa yang malas dengan membaca dikarenakan kurangnya motivasi diri untuk membaca dan bosan dengan buku yang rumit dengan hampir tidak ada gambar sama sekali.
Istirahat telah tiba, waktunya untuk membeli sesuatu yang dapat mengganjal perut ini sementara. Ya paling tidak sampe pelajaran hari ini selesai. Ahh, terbaringlah tubuhku di sebuah kursi yang tersedia di ruang kelas itu. Permulaan pelajaran baru setelah istirahat yang kurang bagus sepertinya. Baru diisi tuh perut udah tiduran lagi. Waktu menunjukkanku untuk bangun dan mengikuti pelajaran selanjutnya pada hari itu. Dalam hati sudah punya niat, “ntar pulang sekolah ke Perpuslah.” Terdengar bel sekolah nyaring berbunyi, “Semua mata pelajaran hari ini telah selesai.” Serentak murid dari kelas lain terdengar suara “yee” begitu kompak pikirku dalam hati.
Hari itu terlihat biasa saja, semua terlihat sama seperti kemarin – kemarin. Hanya saja, ada sesuatu yang mengganjal dalam hati kecilku tentang pertanyaan yang mungkin akan terjawab didalam perpustakaan. Diriku memahami betul karakteristik Ibu Guru yang menjaga Perpustakaan itu. Oleh karena itulah tanpa pikir panjang diriku langsung melesat ke Perpus tentunya setelah berdoa dan Ibu Guru pengajar telah keluar dari kelasku. Oh iya kelasku memang strategis, tepatnya berada di lantai 2 dari tangga ambil kanan.
Dalam perjalanan menuju perpustakaan, diriku melihat seorang perempuan yang benar - benar menarik berjalan dari kantin sekolah. Lewat begitu saja didepanku. Tak lupa wangi parfumnya yang harum mengikutinya seraya tak mau ketinggalan. Munculah segelintir pertanyaan baru yang belum terjawab, ”siapa gadis itu? Kelas berapa? Jurusan?”oh betapa mempesonanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar